Songsong Indonesia Emas 2045, Ini yang Harus Jadi Prioritas

Faperta Untan Pontianak
WEBINAR. Dekan Faperta Untan, Prof Dr Ir Hj Denah Suswati MP IPU membuka Webinar Series “Keseimbangan Pembangunan Ekonomi dan Kelestarian Lingkungan untuk Indonesia Emas”, di Ruang Sidang Faperta, Senin 25 November 2024.

 

PONTIANAK, 25 NOVEMBER 2024 – Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, keseimbangan antara pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan harus menjadi prioritas.

“Perbangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tanpa memerhatikan keberlanjutan lingkungan, akan berdampak buruk bagi generasi mendatang,” kata Prof Dr Ir Hj Denah Suswati MP IPU, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (Faperta Untan).

Prof Denah menyampaikan peringatan tersebut saat membuka Webinar Series Faperta Untan yang bertemakan “Keseimbangan Pembangunan Ekonomi dan Kelestarian Lingkungan untuk Indonesia Emas”, di Ruang Sidang Faperta, Senin 25 November 2024.

Webinar yang digelar secara hybrid (Daring dan Luring) oleh Program Studi Agribisnis Faperta Untan ini menghadirkan dua narasumber yakni:

1. Prof Dr Ir Jajat Sudrajat MSi (Guru Besar Sosial Ekonomi)

2. Ir Adi Yani MH (Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Dengan kehadiran kedua narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing ini, Prof Denah berharap, webinar ini dapat memberikan manfaat yang besar.

“Bukan hanya bagi Fakultas Pertanian, tetapi juga pembangunan Indonesia secara keseluruhan,” ucap Denah.

Dalam webinar yang dimoderatori Dr Nugra Irianta Denashurya BSBA MM ini, Denah juga menyampaikan komitmen institusi yang dipimpinnya.

“Sebagai institusi pendidikan, Fakultas Pertanian Untan berkomitmen untuk mengambil peran strategisnya,” kata Denah.

Peran strategis yang dimaksudkan Denah tersebut, yakni memberikan pemahaman, inovasi dan solusi terkait pembangunan yang berkelanjutan.

“Saya berharap, webinar ini menjadi wadah yang produktif untuk berbagi ilmu, berdiskusi dan membangun kolaborasi antara akademisi, instansi pemerintah, praktisi dan masyarakat,” pungkas Denah.(*)