Mahasiswa Faperta Untan Pontianak Bisa Bikin Jagung Subur di Tanah Gambut, Begini Caranya

Faperta Untan Pontianak
Aditya Perkasa memanen jagung hasil eksperimennya di lahan penelitian Faperta Untan Pontianak, Rabu 21 September 2022

 

MAHASISWA semester akhir Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) Pertanian, Aditya Perkasa bisa bikin jagung subur di tanah gambut.

Kendati masih terlalu dini menyimpulkan demikian, temuan Aditya Perkasa ini sangat mengagumkan, mengingat jagung sangat peka terhadap tanah gambut yang memiliki tingkat kemasaman tinggi.

Aditya Perkasa bisa bikin tanaman jagung tumbuh subur di tanah gambut setelah melakukan serangkaian eksperimen di lahan Faperta Untan Pontianak.

“Penyiapan tanah gambutnya sejak Mei 2022,” ungkap Aditya Perkasa, ditemui di sela kesibukannya memanen jagung, di lahan penelitian Faperta Untan Pontianak, Rabu 21 September 2022.

Aditya mempersiapkan 500 Kilogram tanah gambut untuk penanaman jagung. Tanah tersebut dimasukkan ke 54 polibag, masing-masing 10 Kilogram.

“Dari 54 polibag tersebut, kita coba 3 polibag tanpa perlakuan (tanpa lumpur merah dan pupuk kandang ayam-red),” kata Aditya.

Sementara polibag lainnya berisi tanah gambut dikombinasikan dengan lumpur merah dan pupuk kandang ayam.

Faperta Untan Pontianak
Tanaman Jagung eksperimen Aditya Perkasa di lahan penelitian Faperta Untan Pontianak

 

“Kita lihat perkembangannya. Ternyata jagung yang ditanam di 3 polibag tanpa dikombinasikan dengan lumpur merah dan pupuk kandang ayam itu, mati semua,” ungkap Aditya.

Sementara jagung yang ditanam di tanah gambut yang dikombinasikan dengan lumpur merah dan pupuk kandang ayam, sudah ada di panen.

“Hasilnya dibawa ke Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Faperta Untan Pontianak untuk dianalisa serapan haranya,” kata Aditya.

Aditya mengungkapkan, serapan hara di tanaman jagung yang dianalisa di Lab itu yakni pada daun kelima, keenam dan ketujuh.

“Jagung tersebut kita panen, kita timbang jagung dengan dan tanpa kelobot. Kemudian diukur bobot, panjang dan diameter tongkol,” rinci Aditya.

Selanjutnya berat pipilan jagung juga dihitung, termasuk jumlahnya.

Faperta Untan Pontianak
Aditya Perkasa menganalisa jagung hasil penelitiannya di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Faperta Untan Pontianak, Rabu 21 September 2022.

 

“Ini kita lakukan untuk mengetahui hasil dari kombinasi lumpur merah dan pupuk kandang ayam dengan tanah gambut tersebut,” jelas Aditya.

Ia menjelaskan, tanah gambut memiliki pH rendah, tingkat kesuburan rendah. Sehingga dilakukan beberapa percobaan. Salah satunya dengan mengombinasikan lumpur merah dan pupuk kandang ayam.

“Lumpur merah ini pH-nya basa bertemu dengan gambut yang pH-nya rendah, yang sangat asam. Kemudian pupuk kandang ayam yang mempunyai unsur pupuk organik yang sangat tinggi,” papar Aditya.

Ia pun dapat mengetahui, bahwa lumpur merah dicampur dengan pupuk kandang ayam membuat pH tanah gambut lumayan netral.

“Jadi bagus pH-nya, tidak terlalu asam,” pungkas Aditya.(*)