Gerakan Menanam Sayur, Pemkot Pontianak Gandeng Faperta Untan

Faperta Untan Pontianak
Dekan Faperta Untan Pontianak, Prof Dr Ir Denah Suswati MP IPU (kedua dari kanan), Wakil Dekan Faperta Untan
Dr Dra Eva Dolorosa MM MSc (paling kiri), Ketua TP-PKK Kota Pontianak Ny Yanieta Edi Rusdi Kamtono (tengah) dan Wakil Ketua TP-PKK Kota Pontianak Ny Nurhasanah Bahasan, saat pencanangan GeraM di Halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Senin 19 Juni 2023.

 

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Pontianak menggandeng akademisi dan mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dalam Gerakan Menanam (GeraM), program menanam seribu bibit sayur oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).

Gerakan ini merupakan upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menekan inflasi yang mulai naik beberapa bulan terakhir.

Seperti diketahui, komoditas sayuran penyumbang inflasi di Kota Pontianak di antaranya cabai rawit, sawi, kangkung dan lainnya.

“Seluruh ASN, ibu-ibu PKK, Dharma Wanita ikut menyemarakan gerakan ini. Harapan kami dapat dilaksanakan secara masif dan bukan hanya kegiatan simbolis,” kata Edi Rusdi Kamtono, Wali Kota Pontianak saat penyerahan seribu bibit sayur secara simbolis di Halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Senin 19 Juni 2023.

Edi berharap, ASN yang terlibat dalam GeraM ini menjadi teladan, baik di lingkungan kerja maupaun rumah tangga masing-masing.

Ia pun mengingatkan bahwa visi dan misi Kota Pontianak menjadikan lingkungan hidup sebagai prioritas. Untuk mencapainya, dijalinlah kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, salah satunya Faperta Untan Pontianak.

Sejak dicanangkan, ASN diberi waktu 3 bulan untuk menanam bibit sayur tersebut. Hasilnya akan dilombakan dan penanam terbaik yang akan mendapatkan hadiah.

Pengumuman lomba dalam GeraM ini akan dilakukan bertepan dengan Peringatan Hari Jadi (Harjad) ke-252 Kota Pontianak, 23 Oktober 2023 mendatang.

Faperta Untan Pontianak

Sementara itu, Dekan Faperta Untan Pontianak, Prof Dr Ir Denah Suswati MP IPU mengungkapkan, gerakan yang diinisiasi TPID Pemkot Pontianak ini melibatkan 30 mahasiswa program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Faperta.

“Tugas mahasiswa MBKM Faperta ini adalah untuk mendampingi ASN Pemkot Pontianak dalam program GeraM ini,” kata Denah Suswati.

Ia berharap, gerakan ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Sehingga tujuannya, menekan angka inflasi Kota Pontianak dapat tercapai.

Faperta Untan Pontianak

Terpisah, Kepala BI Perwakilan Kalbar, Nur Asyura Anggini Sari menjelaskan, dampak buruk inflasi dapat menurunkan pendapatan riil masyarakat.

Jika inflasi terus dibiarkan tinggi, kesejahteraan dari masing-masing individu juga menurun.

“Naik dan turunnya inflasi menandakan keadaan ekonomi yang tidak stabil. Pelaku usaha pun ragu untuk memulai usahanya atau mungkin berinvestasi. Para petani kesulitan,” ingat Anggini.

Menurutnya, inflasi yang sehat berada di angka 3 persen ke bawah untuk 2023 dan 2,5 persen di tahun depan. Kestabilan seperti ini menjadi syarat pertumbuhan ekonomi di Kalbar.

Dengan kestabilan inflasi, kata Anggini, kepastian ekonomi lebih terjamin dan memudahkan pelaku ekonomi. Secara kolektif akan meningkatkan perekonomian masyarakat.(*)