
Oleh: Muhammad Nuriman, SP M.Si *)
PERSIAPAN lahan merupakan salah satu faktor terpenting yang perlu dilakukan dalam memenuhi usaha budidaya tanaman. Sangat berpengaruh terhadap produktivitas.
Secara umum, persiapan lahan yang baik terhadap lahan biofisik dapat meningkatkan hasil panen. Tujuannya, untuk mengondisikan lahan tepat budidaya tanaman agar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan tanaman. Sehingga dapat tumbuh dengan baik.
Tanah merupakan media tempat tanaman tumbuh. Perbuatan tanah dalam keadaan baik, maka menjamin kesuksesan budidaya tanaman.
Perencaan adalah kunci keberhasilan, karena perencaan adalah taktik/strategi dalam mencapai produktivitas target. Dalam penyusunanya, harus mengetahui seluruh tanah, udara dan lingkungan (biofisik lahan), kehidupan tanaman dan sosial budaya.
Cara umum yang praktis digunakan di lapangan untuk melihat biofisik lahan tersebut, yakni dengan tipologi lahan. Adapun fitur yang berpengaruh langsung terhadap produksi pertanian, seperti:
1. Kedalaman lapisan pirit
2. Kemasaman tanah
3. Pengaruh garam
4. Pengaruh pasang surut, dan
5. Ketebalan gambut.
Berdasarkan tipologi ini lahan maka rawa bekas menjadi:
1. Lahan sulfat masam potensial
2. Lahan sulfat masam aktual
3. Lahan aluvial bersulfida dangkal bergambut
4. Lahan gambut
5. Lahan lebak.
Dengan memahami karakteristik tipologi masing-masing, maka akan dapat menentukan tatacara
pengelolaan lahan tersebut secara tepat.
Pengelolaan tersebut terdiri atas pembukaan lahan, pengolahan tanah (perbaikan fisik, kimia biologi tanah) dan tata air lahan yang disesuaikan dengan keselarasan tanaman.
Memahami karakter tanaman merupakan hal yang penting. Seperti tanaman umbi-umbian yang menghendaki airasi yang baik, porositas tinggi, struktur tanah gembur.
Sehingga pada lahan perlu dibuat guludan agar tidak terendam dan pemberian bahan organik seperti pukan, kompos, arang sekam.
Perlu mengetahui kondisi ideal pertumbuhan tanaman padi pada setiap fase pertumbuhan dengan kebutuhan hara dan air yang bervariasi:
Adapun fase pertumbuhan tersebut terdiri atas:
1. Fase vegetatif saat berumur 0-60 hari
2. Fase generatif saat berumur 60-90 hari
3. Fase pemasakan saat berumur 90-120 hari.
Setelah mengidentifikasi biofisik lahan dan mempelajari morfologi dan fisiologi tanaman, selanjutnya melakukan pengolahan tanah.
*) Dosen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian
Universitas Tanjungpura (Untan)