Pengembangan Budidaya Lele Dumbo Sebagai Solusi Revitalisasi Ekonomi Masyarakat Terdampak Restorasi Gambut Di Sungai Nipah Kabupaten Mempawah

Dalam rangka merevitalisasi ekonomi dan pemberdayaan masyarakat terdampak restorasi gambut di Provinsi Kalimantan Barat, Badan Restorasi Gambut (BRG) Nasional bekerja sama dengan  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPKM) Universitas Tanjungpura membentuk suatu program kegiatan sebagai sebuah solusi atau alternatif bagi masyarakat terdampak restorasi gambut. Ada empat (4) sektor bidang kegiatan yang akan diterapkan kepada masyarakat terdampak restorasi gambut, yaitu :

  1. Bidang Hortikultura/Pertanian Tanpa Bakar
  2. Bidang Pengembangan Komoditas Unggulan Lokal
  3. Bidang Peternakan
  4. Bidang Perikanan

Sektor perikanan menjadi salah satu alternatif atau solusi yang ditawarkan kepada masyarakat terutama melalui kegiatan pengembangan budidaya ikan lele dumbo. Bidang perikanan ini merupakan salah satu rencana kegiatan dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura sebagai penangung jawab bidang tersebut. Pelaksanaan pengembangan budidaya lele dumbo ini akan dilaksanakan di empat (4) desa yang ada di Kalimantan Barat yang merupakan desa terdampak restorasi gambut. Empat desa ini terdiri dari dua desa di Kabupaten Mempawah yaitu Desa Sungai Nipah dan Wajok Hilir, serta dua desa di Kabupaten Kubu Raya yaitu Desa Pelita Jaya dan Desa Mengkalang Jambu. Pelaksanaan kegiatan pengembangan budidaya lele dumbo ini menjadi tanggung jawab dosen-dosen Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) yang berada di bawah koordinasi Ketua Program Studi MSP yaitu Drs. Inpurwanto, M.Si.

Sebagai bentuk implementasi awal kegiatan pengembangan budidaya lele dumbo, khususnya di Desa Sungai Nipah Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah maka pada hari Sabtu tanggal 4 November 2017 dilaksanakan kegiatan pelatihan disertai dengan penebaran benih lele dumbo di kolam terpal yang selanjutnya dilakukan pemeliharaan dengan pendampingan dari dosen-dosen MSP.  Penebaran benih sebagai penutup kegiatan pelatihan pengembangan budidaya lele dumbo secara simbolis dilakukan oleh Plt Ketua LPPKM Universitas Tanjungpura Ir. Surachman, MMA dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Dr. Ir. H. Radian, MS. Kegiatan pengembangan budidaya lele ini diharapkan dapat menigkatkan keterampilan pembudidayaan lele dumbo di kolam terpal sehingga dapat menjadi sumber penghasilan alternatif bagi masyarakat Desa Sungai Nipah.

Pemilihan ikan lele dumbo sebagai komoditas yang dikembangkan dalam kegiatan ini karenakeistimewaan lele dumbo yang dapat bertahan hidup dan tumbuh di perairan dengan kualitas air yang rendah termasuk di perairan gambut. Bahkan lele dumbo mampu bertahan hidup dalam perairan yang telah tercemar sekalipun. Keistimewaan lain lele dumbo adalah mudah dikembangbiakkan, pertumbuhannya relatif cepat, mudah beradaptasi, serta efisien terhadap aneka macam dan bentuk ataupun ukuran pakan yang diberikan.

Lele  dumbo merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang digemari oleh masyarakat dan memiliki permintaan pasar yang tinggi.Permintaan pasar yang tinggi ini dipengaruhi oleh perubahan polo pikir masyarakat terhadap minat konsumsi ikan lele. Masyarakat yang dulu berpikir bahwa ikan lele merupakan ikan air tawar yang hidup di tempat yang kotor dan kurang higienis, sehingga masyarakat enggan untuk mengkonsumsinya. Berbeda dengan sekarang, ikan lele mulai dibudidayakan di media budidaya yang baik, pakan yang sehat dan lingkungan budidaya yang terkontrol. Hal inilah yang mengubah pandangan masyarakat terhadap komoditas ikan lele, sehingga meningkatkan minat konsumsi masyarakat yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap peningkatan jumlah permintaan pasar.

Kegiatan pembudidayaan ikan lele yang paling banyak diminati yaitu dengan media kolam terpal, sedikitnya modal dan minimnya lahan yang digunakan menjadikan alasan bagi pembudidaya menjalankan usaha budidaya kolam terpal. Faktor ini juga yang mempengaruhi pemilihan media kolam terpal dalam pengembangan budidaya lele dumbo di lahan gambut. Sebagai percontohan bagi masyarakat, pengembangan budidaya lele dumbo di media kolam terpal ini dibentuk satu kelompok dengan 10 anggota masyarakat. Diharapkan dari kelompok pembudidaya yang dibentuk dapat memotivasi anggota masyarakat desa untuk dapat mengembangkan usaha sejenis, membentuk jejaring komunitas masyarakat pembudidaya, meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat desaserta menjadikan Desa Sungai Nipah Kabupaten Mempawah sebagai desa percontohan budidaya ikan lele dumbo di kawasan lahan gambut di Kalimantan Barat.